Home »
» MENGATASI PENYAKIT KRONIS YANG DIALAMI MAHASISWA ZAMAN “NOW”
Mahasiswa, pada zaman globalisasi ini yang memungkinkan arus pertukaran informasi yang begitu cepat seharusnya membuat mahasiswa lebih muda dalam mendapatkan ilmu secara instant. Namun dalam kenyataannya fenomena ditengah masyarakat berkata lain, ketersediaan informasi tersebut dipergunakan secara kurang berfaedah sehingga menyebabkan beberapa masalah mendasar dalam diri mahasiswa mulai dari penyakit malas, penyakit ketergantungan dan penyakit kurangnya inovasi walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua mahasiswa mengalami hal tersebut.
Pertama, penyakit malas sebenarnya sudah di derita sejak lama bukan hanya mahasiswa namun pasti pernah dialami oleh sebagian besar penduduk di dunia. Pertanyaannya sekarang apa penyebab mahasiswa malas?, dari analisa pribadi saya, penyakit ini disebabkan oleh kurangnya MOTIVASI dan adanya zona nyaman yang sangat memanjakan mahasiswa, sebagai contoh seorang mahasiswa mengerjakan tugas pada satu malam sebelum hari H pengumpulan tugas bahkan beberapa jam sebelum pengumpulan tugas hal ini disebabkan karena memandang bahwa masalah itu remeh bahkan menganggap hal tersebut hanya formalitas belaka yang tiada artinya. Sehingga motivasi disini sangat beperan penting untuk mengobati penyakit ini. Motivasi sendiri bukan hanya di dapat dari orang-orang sekitar (antarpersonal) tetapi juga didapat dari diri sendiri (interpersonal).
Kedua, penyakit ketergantungan, maksud dari ketergantungan disini adalah ketergantungan terhadap teknologi yang ada seperti Smart Phone dan akses layanan internet. Kebanyakan mahasiswa menganggap bahwa segala hal ada dalam sebuah situs yang bernama Google sehingga hal yang berbau konvensional mulai ditinggalkan. Namun, sadarkah kita bahwa buku sebagai salah satu media konvensional adalah guru terbaik, mengapa kami berani mengatakan hal tersebut karna buku bukan hanya mengajarkan teori namun berisi seni dalam menulis dan melalui rangkaian kata dalam buku, penulis mencoba menyentuh cara berpikir seorang pembaca sehingga pesan eksplisit dan implisit dapat tersampaikan lebih jelas dan bermakna.
Terakhir, kurangnya inovasi bagi beberapa dari mahasiswa menganggap bahwa apa yang dinikmatinya sekarang adalah proses yang berjalan bagaikan air yang mengalir begitu saja. Namun, apakah kita pernah berfikir untuk mempercepat aliran tersebut agar air yang mengalir sampai lebih awal ke muara. Cara berfikir itulah yang harus dikembangkan oleh Mahasiswa sebagai agen of change.
Sebagai kesimpulan penyebab terjadinya beberapa penyakit kronis diatas memiliki satu sumber masalah utama yaitu sudut pandang. Pada akhirnya penulis mengajak diri pribadi dan seluruh mahasiswa di Indonesia untuk bersama sama mengubah apa yang masih dapat diubah, karena apapun yang kita kerjakan sekarang akan berdampak untuk masa depan kita sebagai penerus estapet dalam pembangunan Negara ini.
0 komentar:
Posting Komentar