BELAJAR DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN DENGAN SIAPA SAJA.

Carousel

Senin, 19 Maret 2018

Teori-Teori Masuknya Islam Di Nusantara (Indonesia)

Masa lalu adalah sebuah proses berkepanjangan yang menghasilkan masa depan

Agama islam adalah agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat indonesia. tak kenal maka tak sayang pepatah inilih yang mendasari penulis membuat tulisan ini guna menggambarakan secara singkat beberapa teori masuknya islam di Nusantara/indonesia. 

Masuknya Islam di Nusantara terdapat dua pendapat;
  1. Menurut pendapat lama (para sarjana orientalis barat) mengatakan bahwa Islam masuk di Nusantara sekita abad ke XIII. Pendukung pendapat ini adalah;
ü  Prof.Dr.N.J.Krom; sekitarr tahun 1292 dan 1297 (batu nisan Malikul Saleh);
ü  Van Den Berg; berdasarkan berita Marcopolo tahun 1292
ü  Snouck Hargronge; Islam masuk di Nusantara pada abad  XIII dengan raja pertama Malikul Saleh
  1. Menurut pendapat baru; bahwa Islam masuk di Nusantara sejak abad ke VII dan VIII M. Pendukung dari pendapat tersebut adalah;
ü  Hamka; bahwa agama Islam sudah ada di Nusantara sejak abad VII dengan alasan;
a)      Orang Arab telah memegang peranan penting di perairab kita sejak lama;
b)      Adanya penyebutan raja Ta-cheh (Arab) yang mengirim utusan ke Cho-Po (Holing/Jawa);
c)       Sir Thomas Arnold, tahun 664 M telah ada perkampunggan orang Arab di Pantai Barat Sumatera.
Pendapat HAMKA di dukung oleh Haji Agus Salim, Zainal Arifin Abbas dsb.
Teori pembawa agama islam di nusantara
¢  Berasal dari Gujarat, dibuktikan;
  1. Makam Raja Samudera Pasai (Malik al Saleh) yang terbuat dari marmer, ketika marmer retak terlihat bagian dalamnya ada relief yang menunjukkan seperti tembok kuil Hindu di Gujarat, mungkin sekali nisan makam didatangkan dari Gujarat.
  2. Di Jawa menyebut tempat makam dengan istilah jaratan, mungkin berasal dari nama Gujarat
  3. Berita Marcopolo menerangkan bahwa banyak para pedagang dari Gujarat mengajarkan agama Islam di Sumatera Utara.
¢  Berasal dari Persia, dengan alasan;
  1. Di Persia ada suku yang bernama Leran, suku ini mungkin yang datang ke Jawa sebab di Giri ada sebuah kampung bernama Leram;
  2. Di Minangkabau dan Aceh ada yang menyebut muharam sebagai bulan tabut. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh Persia di Nusantara
¢  Berasal dari Arab,alasannya;
  1. Menurut Ibnu Batutah, raja Samudera Pasai bermazhab Syafii yang berasal Mekkah dan Mesir. Kalau Islam dibawah oleh orang Persia maka aliran syiah terlihat berkembang di Nusantara;
  2. Raja Samudera Pasai memakai gelar Al Malik seperti di Mesir, sementara di Persia Gelar Syah yang banyak dipakai raja Malaka abad XIII.
Teori-teori kedatangan islam di nusantara
  1. Teori yang dipelopori oleh sarjana asal Belanda islam yang masuk ke Nusantara. Berasal dari anak benua India, pendapat ini mengaitkan asal Islam di Nusantara dengan wilayah Gujarat dan Malabar. Orang-orang Arab bermazhab Syafii berimigrasi dan menetap di wilayah India yang kemudian membawa Islam ke Nusantara. Teori ini dikembangkan oleh Snouck Horgrange yang mengatakan Islam dari anak benua India diantara....ada dari Timur Tengah datang ke Melayu-Indo kemudian disusul oleh orang Arab, kebanyakan keturunan Nabi Muhammad SAW yang menggunakan gelar Sayyed atau Syarif. Moquette (belanda) mengatakan bahwa Islam di Nusantara bersal dari Gujarat. Kesimpulannya didasarkan bentuk batu nisan di Pasai mirip yang ada di Gresik dan Gujarat;
  2. Teori dari Marrison; Islam di Nusantara berasal dari pantai Caromandel pada akhir abad XIII M. Didasarkan persamaan mazhab Syafii yang berkembang di Nusantara. Didukung oleh Arnold, pedagang pedgang dari Coromadel dan Malabar mempunyai peranan penting akan perdagangan antara India dan Nusantara;
  3. Teori Crawford; Islam langsung dari Arabia, sedang keijzer; berasal dari Mesir, atas dasar persamaan mazhab Syafii; teori ini didukung oleg Nilmann dan de Hollander dengan sedikit revisi, mereka mereka menggap bukan dari mesir sebagai sumber Islam, melainkan hadramat. Teori arab disetuji oleh sarjana Indo, yaitu langsung dari Arabia tidak dari India, tidak pada abad XII dan XIII M, melainkan dalam abad ppertama hijriah atau abad 7 M.
"Bila kebanyakatan berkata bahwa perbaiki proses jangan memikirkan hasil, pendapat saya fikir hasil agar kita termotivasi untuk melakukan yang terbaik" 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

History is Never Dead

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Recent

About Us

Random